Kaur, lintasbengkulu.com – Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Anuar Sanusi meminta seluruh pihak serta warga sekitar galian C untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang illegal.
Ini disampaikan karena banyaknya perusahaan illegal galian C di Kabupaten Kaur, yang sulit ditertibkan.
Saat ini penambang illegal sudah menjamur baik itu galian C di pesisir pantai maupun di pinggir sungai. Seperti di Kecamatan Nasal, Maje, Tetap, Luas, serta Daerah Padang Guci dan sekitarnya.
Dengan kegiatan galian C yang dilakukan pengusaha yang tidak bertanggungjawab ini, masyarakat sangat terganggu bahkan mengkhawatirkan kegiatan ini akan berdampak negatif bagi warga sekitar.
“Kita sudah berkali-kali mendatangi langsung lokasi galian C ilegal tersebut untuk segera menutup usaha mereka. Namun masih saja ada yang melakukan hal tersebut dengan sembunyi-sembunyi. Saya meminta kepada seluruh pihak terkait untuk sama-sama melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan perusahaan-perusahaan galian C illegal di daerah Kabupaten Kaur,” ungkap Anuar Sanusi Senin (15/02/2016).
Salah satu daerah yang tidak memiliki izin penambangan rakyat yakni di sungai sambat. Di daerah tersebut memang pernah yang mengurus perizinan untuk melakukan pertambangan, namun izin tersebut telah mati atau habis masa berlakunya dan tidak diperpanjang lagi.
Penulis: Menty Saputri