Mantan Bupati Bengkulu Utara,Imron Rosyadi.
Bengkulu Utara,kupasbengkulu.com – Ada tiga persoalan jika dibiarkan berlarut-larut akan menjadi konflik yang berkepanjangan. Yaitu,Masalah KNPI,KONI dan Adat. Hal itu dikatakan Imron Rosyadi mantan Bupati Bengkulu Utara pada acara Silaturahmi denggan toko masyarakat,agama,adat dan pemuda di Aula Pertemuan Kodim 0423,Selasa (21/11/2016).
Dijelasakan Imron,tiga persoalaan itu muncul,disebabkan pemerintah daerah tidak memahami aturan. Seperti contoh,KNPI saja sejauh ini masih ada dualisme. Dalam aturan,adanya pergantian kepengurusan dalam suatu organisasi dilakukan Musda ditingkat kabupaten dengan melibatkan pihak pemerintah terkait dan ada kepanitiaannya. Untuk itu,Imron menghimbau kepada bupati yang baru untuk arif dan bijaksana dalam menyelesaikan persoalan. Termasuk dengan adat/kesenian yang sempat menjadi buming pada kegiatan Ulang tahun Kota Arga Makmur yang ke-40 belum lama ini.
“Sebetulnya saya tidak mau membuka borok lama. Tetapi suatu kewajiban saya selaku toko masyarakat menyampaikan hal itu kepada pihak pemerintah.Ayo bersama-sama kita jaga persatauan dan keutuahan masyarakat di Bengkulu Utara ini,”tegas Imron.
Selain itu,Imron mengatakan,sekarang ini muncul persoalan yang harus dipahami oleh pemerintah daerah. Ketua Koni Bengkulu Utara telah resmi mengundurkan diri dari kepengurusan. Kenyataan yang ada,dengan pengunduran diri ketua belum ada Pltnya.Artinya,harus ada tahapan dilalui sebelum pengurus baru.
“Saya sangat paham dengan mekanisme berorganisasi. Saya tidak mengintervensi pihak pemerintah,”demikian Imron (jon)