Kota Bengkulu, Kupasbengkulu.com – Tokoh masyarakat Desa Rawa Indah, Rubino, mengatakan terhitung sejak tahun 2004 hingga saat ini, sudah 18 orang warga setempat yang dipolisikan oleh pihak PT Agri Andalas lantaran polemik kepemilikan lahan. Menurutnya permasalahan ini memang sudah terjadi sejak lama. PT Agri Andalas selalu mengklaim lahan yang telah diplot oleh pemerintah sejak masa transmigrasi seluas 450 hektare untuk warga, sebagai bagian dari wilayah perkebunan perusahaan tersebut.
“Sekarang tinggal 180 hektar lahan warga di sana. Selebihnya sudah habis sama PT Agri Andalas. Total kepala keluarga di sana ada sekitar 150. Banyak yang ditangkap termasuk Nurdin. Bentuk kompensasi kepada masyarakat tidak ada, baru-baru ini kita punya jalan, kalau dulu belum ada sama sekali bantuan itu,” kata Rubino dalam acara sosialisasi hasil penelitian transmigrasi dan skema kemitraan, Rabu (19/10/2016).
Menurut Rubino, hingga saat ini seluruh kepemilikan lahan warga yang bermukim di Desa Rawa Indah telah diakui oleh Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bengkulu. Kemudian oleh Dinas Transmigrasi, keberadaan warga Desa Rawa Indah merupakan legal.
“BPN dan Dinas Transmigrasi mengakui lahan kita yang ada di sana. Sertifikat ini terus saya bawa jika ada kegiatatan seperti ini,” tandas Rubino. (nvd)