Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Jelang tanggal 31 September 2016, warga membludak berdatangan ke Dinas Penduduk dan Catatan Sipil (Dukcapil) Rejang Lebong, Senin (05/09/2016). Tidak hanya instansi tersebut, kantor camat dan kelurahan juga dipenuhi warga yang mengantre untuk melakukan perekaman data E-KTP.
“Tanggal 31 September 2016 ditetapkan sebagai hari terakhir bagi warga yang hendak melakukan perekaman data E-KTP. Lewat dari tanggal tersebut, namun warga belum melakukan perekaman, maka akan kehilangan akses sosial, seperti BPJS, KIS, KIP, dan lain-lain,” tegas Kepala Dinas Dukcapil Rejang Lebong, Santoso, Senin (05/09/2016).
Dia mengungkapkan, dari total 200.001 wajib KTP di Rejang Lebong, tercatat sebanyak 25.862 warga belum melakukan perekaman data.
“Oleh karena itu, beberapa hari terakhir kita ‘jemput bola’. Kemarin ke Desa Air Meles Bawah, sedangkan hari ini ke Kelurahan Air Bang,” jelas Santoso.
Meskipun sudah melakukan ‘jemput bola’, dan perekaman dilakukan di setiap desa dan kelurahan, namun masih banyak warga yang belum memiliki kesadaran untuk perekaman E-KTP. Seperti halnya di Desa Air Meles Bawah, dari 500 undangan yang disebar berdasar data, hanya 120 orang yang hadir melakukan perekaman.
“Sisanya beralasan sakit, tidak ada di tempat, pindah tanpa pemberitahuan, dan sebagian lain sudah meninggal,” jelas Santoso.
Uniknya, masih ada juga beberapa warga yang mengantongi KTP lama non elektrik. Karena masih dalam masa berlaku, warga menganggap KTP lama tersebut masih bisa digunakan.
“Oleh karena itu, sosialisasi harus terus dilakukan,” katanya.
Santoso menargetkan hingga akhir September 2016 ini, pihaknya akan mendatangi sekitar 25 ribu warga dari 45 desa, yang belum melakukan perekaman. Pihaknya akan mengutamakan warga wajib KTP lama, dibandingkan yang baru. (vai)