Seluma, kupasbengkulu.com – Warga Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan, dibuat resah dengan beredarnya uang palsu (upal) pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Keberadaan upal ini nyaris tidak diketahui banyak orang lantaran secara fisik uang tersebut persis seperti uang asli. Upal tersebut memiliki tanda air ketika diterawang, hanya saja upal ini tidak memiliki logo Bank Indonesia (BI).
“Sekitar seminggu yang lalu istri saja menang arisan. Uangnya kami simpan, namun setelah akan dibelanjakan sayuran barulah diketahui itu uang palsu,” kata Didi Supriadi (50) warga RT 1 RW 1 Kelurahan Rimbo Kedui di kediamannya, Rabu (19/10/2016).
Selain Didi, ada warga lain yang juga menemukan upal yakni Rebo Santoso (46). Pemilik warung manisan ini mengetahui bahwa uang pecahan Rp 100 ribu tersebut palsu ketika akan belanja barang ke Kota Bengkulu.
“Karena banyak yang belanja jadi saya tidak ingat siapa yang membelanjakan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Gupuh (47) juga warga Rimbo Kedui, menemukan upal saat akan membeli sapi. Selain di Rimbo Kedui, upal juga telah menyebar di Desa Tangga Batu Kecamatan Seluma Selatan. Pemilik warung manisan dan fotocopy, Unang Kasasih, menemukan uang palsu pecahan Rp 50 ribu yang didapat oleh salah seorang pelajar Warga Kelurahan Rimbo Kedui.
“Senin sore ada orang belanja beli minuman, uangnya diletakkan di etalase. Saya sudah curiga, setelah dicek ternyata uang palsu,” kata Nita, istri Unang ketika dijumpai di kediamannya.
Atas kejadian ini, Unang Kasasih telah melaporkan ke Polres Seluma. Lurah Rimbo Kedui, Dedi Kurdianto, ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima informasi beredarnya upal di daerah ini. Bahkan hampir di setiap warung manisan kelurahan tersebut menemukan upal.
“Memang benar, sudah ada empat warga yang melapor menemukan uang palsu. Saya minta agar warga lebih waspada,” tegasnya.
Kapolres Seluma, AKBP Raden Tri Wahyu Budianto, melalui Kasat Reskrim AKP Margopo, membenarkan adanya laporan tersebut.
“Ya benar, sekarang anggota kami masih berada di lapangan,” singkatnya. (sep)