kupasbengkulu.com, Kesehatan – Setelah ditetapkannya 6 kabupaten di Provinsi Bengkulu sebagai endemis kaki gajah, perlu kita waspadai penularannya.
Kaki gajah dalam istilah kedokteran dikenal dengan ensefalitis, merupakan penyakit yang disebabkan oleh investasi mikrofilaria.
Mikrofilaria merupakan jenis cacing kecil, pada stadium infeksinya, parasit ini berbentuk larva L3 masuk ke tubuh hospesnya melalui gigitan nyamuk.
Ada beberapa jenis cacing penyebab kaki gajah. Pada daerah tropis dan subtropis yang paling sering ditemukan jenis Wuchereria bancrofti dengan vektor nyamuk culex, anopheles, dan mansonia.
Untuk Indonesia bagian timur yang paling banyak ditemukan jenis Brugia Timori dengan vektor nyamuk aides dan anopheles.
Manusia merupakan satu-satunya hospes alamiah dari Wuchereria bancrofti.
Larva ini tubuh menjadi dewasa pada sistem limfatik, dan berkembang biak menghasilkan mikrofilaria, dan ini ini akan dihisap kembali bersama nyamuk yang menjadi vektor, seterusnya akan menularkan kepada manusia lain melalui gigitan.
Filariasis ini akan selalu berkembang biak. Jika jumlahnya meningkat banyak, akan menyebabkan keadaan yang disebut filariasis.
Akibat hidupnya cacing pada sistem limfatik ini menimbulkan reaksi peradangan. Jumlah cacing yang banyak, peradangan yang pada daerah limfa menjadikan sumbatan, sehingga aliran balik sistem limfatik terganggu dan menyumbat.
Cacing ini, sangat menyukai daerah katub dari sim\stem limfatik sebagai tempat hidupnya. Bengkak yang sering terjadi pada ekstermitas bagian bawah ini menimbulkan khas yang tampak seperti kaki gajah.
Untuk mencegah meningkatnya penderita kaki gajah ini, harus dilakukan pencegahan segera. Pencegahan yang dapat kita lakukan dengan cara mengendalikan vektor, jagalah kebersihan rumah. jangan berikan tempat yang nyaman untuk nyamuk berkembang biak.
Jagalah diri kita dan orang-orang terdekat dari gigitan nyamuk dengan memakaikan lotion anti nyamuk. Titip salam untuk pemerintah daerah, agar segera melakukan pengobatan massal pada daerah endemis.(tari)