Rejang Lebong, kupasbengkulu.com – Saat ini Angka Partisipasi Murni (APM) warga Kabupaten Rejang Lebong di bidang pendidikan masih dikatakan sangat minim.
Hasil analisa data di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Rejang Lebong, APM Rejang Lebong rata-rata masih berada di angka 7,6. Angka tersebut menunjukkan tingkat pendidikan Rejang Lebong secara median baru sampai kelas II SMP.
“Dengan demikian, banyak warga Rejang Lebong yang masih berstatus lulusan SD,” kata Kepala Bidang Pengendalian Penduduk BKKBD Rejang Lebong, Romi Widodo.
Romi Widodo menambahkan, jumlah warga Rejang Lebong yang pendidikannya baru setingkat SD tersebut mencapai 30 persen. Kemungkinan, karena anak-anak tersebut langsung turun ke dunia kerja. Apalagi, lanjutnya, mayoritas warga Rejang Lebong bermata pencaharian di bidang agraris.
“Hal itu baru sebatas kemungkinan, karena masih ada faktor lain seperti misalnya keinginan yang kurang,” lanjutnya.
Romi menambahkan, pihaknya kini sedang menyamakan visi dengan Pemkab Rejang Lebong, yang ingin menjadikan Rejang Lebong sebagai Kota Pendidikan. Salah satu indikator untuk mewujudkan visi tersebut adalah digelarnya sekolah gratis.
“Kita berharap dan berusaha, program pendidikan tersebut dapat meningkatkan angka APM kita, juga kualitas SDM (Sumber Daya Masyarakat-red) kita,” terang Romi.
Peningkatan kualitas SDM tersebut, lanjut Romi, merupakan salah satu hal urgent yang harus disegerakan peningkatannya, agar Rejang Lebong siap untuk menghadapi ekonomi global dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Menjadikan banyak orang yang produktif, sehingga tidak jadi tamu di negeri sendiri,” tutupnya. (vai)