Sabtu, Februari 8, 2025

Ketum Golkar Airlangga Mengundurkan Diri

Mantan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Foto: Dok kupas Bengkulu – Kabar mengejutkan datang Airlangga Hartarto yang menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar....
BerandaDAERAHDinkes Panggil Tiga Manajemen RS yang Menolak Pasien Ibu Hamil

Dinkes Panggil Tiga Manajemen RS yang Menolak Pasien Ibu Hamil

Kupas News, Bengkulu – Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu panggil manajemen rumah sakit yang dikabarkan menolak pasien ibu hamil yang terpapar Covid-19. Mereka adalah manajemen RSHD Kota Bengkulu, RS Rafflesia Kota Bengkulu, dan RS M. Yunus, termasuk perwakilan dari RSUD Bengkulu Tengah, Jumat, (25/02)

Usai pertemuan dengan manajemen, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni menyimpulkan bahwa ini adalah mis komunikasi dan kemudian kasus tersebut langsung viral di tengah masyarakat. Menurut keterangan dari beberpa pihak rumah sakit yang terjadi bukan penolakan yang disengaja. Namun alasan yang disampaikan berbeda-beda.

“RSHD tadi bilang ruang untuk pelayanan ibu hamil mereka sedang penuh sehingga belum bisa melayani pasien. Kalau dari RSMY rujukan yang mereka peroleh dari dokter yang merujuk kondisinya belum terlalu mendesak sehingga belum dilakukan penanganan lebih lanjut,” kata Herwan.

Kendati demikian pihaknya akan tetap melakukan teguran kepada rumah sakit yang menolak pasien apapun kondisinya. Kata dia kalau ingin dirujuk silakan tapi harus ditangani lebih dulu agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Jika ada pasien datang itu artinya menjadi tanggungjawab rumah sakit yang bersangkutan. Tidak boleh ditolak. Wajib ditangani dulu sebelum dirujuk ke tempat lain. Kedepan seluruh rumah sakit menyiapkan sarana dan prasarana yang cukup agar tidak terjadi kesalahan baik komunikasi maupun prosedur” kata dia.

Sebelumnya dikabarkan seorang Ibu hamil ditolak ditangani oleh beberapa RS di Bengkulu lantaran terpapar Covid-19. Ibu hamil tersebut merupakan warga Desa Taba Mutung, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Editor: Riki Susanto