Sabtu, Februari 8, 2025

NCW Mukomuko Laporkan Dugaan Pungli Pengurusan Suket Kejiwaan PPPK ke Kejaksaan

NCW Mukomuko menyerahkan berkas laporan dugaan penyalahgunaan jabatan dan tindak pidana korupsi ke Kejaksaan Negeri Mukomuko, Foto: Dokkupas Bengkulu – BKPSDM Kabupaten Mukomuko telah...
BerandaPENDIDIKANGubernur Tandatangani MoU Ranper dengan UNIB

Gubernur Tandatangani MoU Ranper dengan UNIB

Ridwan Mukti Universitas Bengkulu
Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, menandatangani kesepakatan bersama (MoU) dengan Rektor Universitas Bengkulu (UNIB), Ridwan Nurazi, terkait Regional Network For Property Eradication (Renper).

kupasbengkulu.com – Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti, menandatangani kesepakatan bersama (MoU) dengan Rektor Universitas Bengkulu (UNIB), Ridwan Nurazi, terkait Regional Network For Proverty Eradication (Renper).

“Memang perlu dilakukan MoU sehingga ada sinergitas antara Pemprov dengan perguruan tinggi,” ujar Ridwan Nurazi, Senin (11/04/2016).

Dia mengatakan Ranper merupakan alternatif solusi pengentasan kemiskinan. UNIB telah menjadi anggota Ranper sejak awal dibentuknya Ranper yakni pada tahun 2010. Ranper sendiri merupakan perwujudan inisiatif universitas di Asia, di mana waktu itu ada 11 universitas pendiri, dan UNIB adalah salah satunya ketika diluncurkan di Kelantan, Malaysia.

Ketua Ranper UNIB, Zainal Muktamar, yang sekaligus mantan Rektor UNIB, mengatakan Ranper mengadakan kegiatan penelitian kemiskinan di dunia, sehingga diharapkan bisa memberikan kontribusi.

“Kegiatan Ranper di antaranya mengadakan Annual Internasional Seminar yang diselenggarakan setiap bulan Oktober. Kemudian ada kegiatan Annual Meeting, yang sudah dilakukan sebanyak 6 kali, dan tahun 2016 ini akan diselenggarakan di Filipina,” terangnya.

Zainal menambahkan, Ranper menerima semua gagasan dari setiap disiplin ilmu karena masalah kemiskinan merupakan permasalahan kompleks. Oleh karena itu pada tahun 2014 lalu, pihaknya secara khusus membentuk Renper UNIB untuk memberikan kontribusi kepada penelitian masalah kemiskinan dan pengabdian kepada masyarakat.

Sementara itu, gubernur mengatakan kegiatan ini patut untuk dikawal bersama-sama. Dia meminta keluarga besar akademisi untuk mampu memberikan penjabaran terhadap hasil penelitiannya.

“Masalah kemiskinan dan pengabdian kepada masyarakat memang menjadi hal yang kompleks. Kita harus mendukung sepenuhnya agar optimis untuk melakukan sebuah perubahan bagi kemajuan Provinsi Bengkulu,” tandasnya. (val)