Sabtu, Februari 8, 2025

Ketum Golkar Airlangga Mengundurkan Diri

Mantan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, Foto: Dok kupas Bengkulu – Kabar mengejutkan datang Airlangga Hartarto yang menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar....
BerandaBeritaHunian Kamar Pasien Covid-19 di RSHD Hanya Satu, dr Lista: Pengaruh PPKM

Hunian Kamar Pasien Covid-19 di RSHD Hanya Satu, dr Lista: Pengaruh PPKM

Kupas News – Masuki  level 2 pada status penanganan Covid-19 di Kota Bengkulu, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) saat ini mengalami penurunan.

Ini disampaikan oleh Direktur RSHD dr Lista Cherlyviera, Senin (4/10). Berdasarkan laporan, dari 62 tempat tidur yang disediakan, saat ini hanya terisi 1 tempat tidur yang dihuni oleh pasien positif Covid 19.

“Kalau dulu pasien Covid-19 yang rawat inap mencapai 62 bahkan lebih. Alhamdulillah sekarang kasus terus menurun, tentu berdampak pada jumlah keterisian tempat tidur atau ruang isolasi. Saat ini hanya tinggal satu pasein yang dirawat, itupun pasien minggu lalu dan sedang dalam masa pemulihan,” jelas Lista.

Kata Lista, Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari level 4 turun ke level 2 juga memberi pengaruh penurunan hunian rumah sakit. Sebab, tidak ada lagi yang berkerumunan dan rata-rata masyarakat semakin sadar untuk memperketat protokol kesehatan (Prokes) sehingga mengurangi potensi penularan.

“Pengaruh dari PPKM juga berperan tentunya, tetapi kembali lagi ke individu masyarakatnya harus sadar pentingnya kita menegakkan prokes itu. Ya, walaupun sudah ada penurunan tidak boleh abai prokes,” tuturnya.

Tak hanya itu, kebijakan Pemerintah Daerah yang menerbitkan SK keterlibatan rumah sakit swasta untuk menampung pasien covid juga sangat pengaruh. Karena, pasien yang tadinya penuh di setiap rumah sakit pemerintah termasuk RSMY, DKT dan juga Bhayangkara, bisa terurai dengan adanya keterlibatan rumah sakit swasta tersebut.

“Karena rumah sakit swasta sudah diberdayakan, jadi sebagian pasien pun dialihkan kesana. Yang jelas, dengan penurunan kasus ini tentunya kita minta warga tidak terlena terhadap prokes dan tetap menjadi prokes dan pola hidup 5 M menjadi keharusan dan kebiasaan,” pungkasnya.

Ia berharap, kasus Covid-19 tidak kembali naik dan kalau bisa justru berakhir di Kota Bengkulu dan di Indonesia ini. Ia juga mengajak warga kota bisa terus mengikuti aturan atau SE walikota Bengkulu.

Editor: Iman Sp Noya