Kupasbengkulu.com, Kepahiang – Kapolres Kepahiang AKBP Ady Savart PS didampingi Kapolsek Tebat Karai, Iptu A. Suhada menyayangkan kegiatan arum jeram tanpa ada pemberitahuan. Jika ada pemberitahuan, kegiatan yang menewaskan seorang dosen dari Universitas Bengkulu (Unib) itu bakal disarankan untuk ditunda.
“Tidak ada pemberitahuan yang kami terima terkait kegiatan arum jeram itu, kita tahunya setelah ada korban terkait perahu arum jeram yang digunakan terbalik,” terang Suhanda saat dikonfirmasi di Mapolres Kepahiang, Selasa (25/04/2017).
Suhanda cukup menyayangkan kegiatan tanpa pemberitahuan tersebut, menyangkut kondisi cuaca dan perkiraan akan meluapnya air Sungai Musi.
“Kalau saja ada pemberitahuan sebelumnya, kita pasti menyarankan mereka untuk menunda atau membatalkan. Ada banyak pertimbangan, pertamanya mengenai cuaca pada saat ini,” ungkap Suhada.
“Selain itu harus koordinasi dengan pihak PLTA, takutnya mereka lagi ada aktifitas membuang sampah dalam artian akan membuka pintu bendungan,” sambungnya.
Selanjutnya Suhanda menyarankan agar warga pamitan disetiap menyelanggarakan kegiatan terlebih untuk kegiatan yang berisiko yang tinggi seperti arum jeram.
“Baiknya ada pemberitahuan terlebih dahulu, apalagi untuk kegiatan yang berisiko tinggi,” sampainya.(slo)